Thursday, August 12, 2010

La in syakartum!

Ayat ini yang aku inget pertama saat buka puasa hari ini. Ini dia artinya : Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih."
Ceritanya saat mau buka, ibukku masakin nugget dan beliin tahu susur buat buka tadi. Ibukku bilang , "Paro edangan tahu karo nugget e Le!" baca: nugget dan tahunya buat barengan, Nak. "Nggeh, Bu. Maturnuwun!" jawabku. Tapi adikku tidak mau berbagi, dia minta semua nuggetnya buat dia sendiri pas buka. Ya sudahlah, gpp. Aku tahu aja deh, ngalah.
Saat adzan maghrib berkumandang, aku minum segelas teh hangat, ambil satu tahu trus ke mejid deket rumah. Alhamdulillah, kehilangan nugget, di mejid malah ditawarin takjil ayam bakar. Memang di mejid deket rumahku itu, takjil dengan jumlah orang yang buber g sebanding. Banyak takjilnya. hhe
Memang firman Allah SWT tak perlu diragukan kebenarannya. Ketika kita mau mensyukuri apa yang kita peroleh, Allah akan menambah nikmat kepada kita!
Subhanallah

Entah kebetulan atau gmana, kultum tarawih tadi juga bahas tentang syukur. Khotib nya ambil kisah tentang Urwah Zubair (cucu dari khalifah Abu Bakar as Sidiq). Singkat cerita, pada zaman itu, Islam dipimpin oleh Khalifah Malik dengan pusat pemerintahan di Damaskus, Syria. Sementara Urwah tinggal di Madinah.
Suatu hari, ada pengumuman bahwa Khalifah Malik akan mengadakan diskusi terbuka dengan rakyatnya. Urwah yang tinggal jauh dari Damaskus juga berminat ikut.
Beberapa hari dia jalani perjalanan yang jauh hingga akhirnya sampai di Damaskus dengan keadaan kaki terluka berat. Satu kakinya kemudian harus diamputasi. Belum cukup penderitaannya, ketika beliau siuman, ia mendapat kabar bahwa anaknya yang tinggal di Madinah ada yang meninggal. Walau dalam keadaan demikian, Urwah tetap berusaha menemui Khalifah Malik.
Begitu bertemu Khalifah Malik, Khalifah mengucapkan duka dan bela sungkawa atas musibah yang dialami Urwah. Namun, apa jawab Urwah? Alhamdulillah, penderitaan yang saya alami ini tidak lebih besar dari nikmat yang telah diberikan Allah SWT padaku selama ini. Saat ini pun, saya masih punya sepasang tangan dan satu kaki sebagai alat gerak untuk terus beribadah pada Allah SWT.
Subhanallah

Olimpiade Online, gagal !

Tahun ini, Limousin kembali mengirim wakilnya di OSN setelah tahun lalu juga mengirim satu wakil Irfany Ulfa Tripalita (ekonomi). Dia adalah Binowo Cahyadi (Astronomi). Rekan seperjuanganku ini (karna aku juga ambil bidang astronomi) berhasil menggondol medali perunggu setelah berlomba selama satu minggu di Medan, Sumatera Utara sejak 1 hingga 7 Agustus ini. 
Aku bangga dengan pencapaian temenku ini, walau sebenarnya ada sedikit kekecewaan, karena aku blum berhasil menembus OSN bahkan OSP. Di OSK pun, aku hanya finish di posisi 6 sehingga gagal ke fase berikutnya.
Saat Binowo masih pembinaan di LPMP (Lembaga Peningkatan Mutu Pendidikan) Jawa Tengah, aku sempat menjenguknya bersama Limou armies dan memberinya dukungan. Ada 11 anak astronomi dari Jawa Tengah . Binowo bilang ,"50% diantara mereka MAHO, sementara sisanya pasangannya!" Pye jal? wkwk .Di sana bocah gila satu itu bilang kalo bakal ada olimpiade astronomi online, terbuka buat umum, siapa aja bisa ikut. Dia suruh aku n tmenku Fuu (juga anak astro) untuk ikut. Siapa tahu menang. hhe
Binowo bilang akan segera sms in alamat situs nya, begitu dia dapet info. Tiga hari nungguin, akhirnya bocah itu ngirim sms alamat situs yang buat lomba astro online, alamatnya asrtonomi.usu.ac.id . Aku buka langsung, begitu sampai rumah, gagal! Aku tanya Fuu, ternyata juga gagal! Gagal mbuka, bukan gagal dalam lombanya maksudnya.
hmm, aku mulai melupakan olimpiade online itu. Tepatnya tanggal 6 Agustus, saat jelang pengumuman pemenang olimpiade nasional, Binowo sms lagi. Alamat olimpiade online ini ternyata Lif, astrojay.com . Langsung aku buka! Sial, ada notification yang bilang kalo lomba online nya baru ditutup sejam yang lalu.
Padahal lumayan, tiap satu soal yang benar berhadiah 1 juta tanpa diundi.

Sudahlah ..

Friday, August 06, 2010

Batas Antara Haram dan Nggapleki

Hari ini aku nemuin masalah yang sebenarnya tak rumit tapi dilematis, *hesyeh. Sore ini, seusai sesi pertama kursus di salah satu lembaga bimbel di Semarang, aku n temen2 Limousin yang kebetulan atau direncanakan sekelas di tempat kursus (pye tho ki?) salat di mushola milik Mall di dekat tempat aku n temen2 kursus. (weleh, padahal cuman mau bilang les di GO, trus solat di DP Mall aja sulit, karena saya rasa sensor itu penting).
Seusai salat, datang rekan satu sekolah dan tempat kursus kami. Mereka adalah Ridho dan Faishal. Jam menunjukkan bahwa masih ada 10 menit sisa waktu istirahat antara sesi pertama dan kedua. Saat aku, Gunung dan Alvin sedang bersiap mengenakan sepatu dan siap kembali ke kelas, mereka menawarkan gratisan. Free Goceng Mbah Jenggot (K*C).Kami bertiga sontak menerima dengan suka hati tanpa pikir panjang.
Namun tiba-tiba Ridho mengingatkan, "Awas haram!" Aku tanya, "Maksude pye? Haram tenan? Nek haram males aku!" Faishal menjawab, "Ora-ora! Halal tenan!" Kami kemudian dengan yakin terima penawaran setelah tadi sempat ragu. Sambil berjalan menuju mbah jenggot, Faishal jelaskan pada kami tentang cara mendapat paket goceng gratis itu. Kami diberi sms dari hape Faishal dan meminta kami menyimpan sms itu sebagai draft sehingga nomor pengirim sms (nomor hape Faishal) tak muncul. Isi sms nya seperti ini :

Dptkn menu baru KFC, RAME(Ramadhan Meriah) Menu lengkap isi.Harga mulai Rp 18.000an. Buruan ke KFC. Tkr sms ini dengan Shooter.max10/08/10.CS:08071677777.Rp2000

Setelah aku baca sms nya, aku pikir lagi. Gini nipu kan? Haram gag ya? Aku tanya ridho, jawabnya, "Ora, halal! Mung carane Ngguapleki."
Duh, kini dilema kembali muncul, begitu pula di pikiran Gunung dan Alvin. Mereka juga kembali ragu untuk menggunakan kesempatan kali itu. Pikirku, kalo memang ini Halal namun tidak Thoyyiban karena tidak diperoleh dengan cara yang benar-benar benar. Harusnya yang bisa nuker paket gratisan kan yang nge-reg.
Tapi entahlah, akhirnya sekarang makanan udah masuk ke perut. Wallahu alam. Semoga baik2 saja *ngarep. Begitu sampai di TKP, Faishal langsung bilang ke pelayan "Mbak, ambil 5 paket Goceng." Faishal sontak meminta hape kami untuk ditunjukkan sms yang beberapa menit lalu dia kirim ke hape kami kepada pelayan Mbah Jenggot. Gunung dan Alvin ragu, kemudian mereka menolak. Hapeku terlanjur sampai ke pelayan, dibaca smsnya, dan diterima. Harus pesen, g mungkin dibatalin. Sambil menunggu pesanan, aku menuju kursi tempat Alvin dan Gunung menunngu, sementara Ridho dan Faishal tetap berdiri di antrian.
"Ngapa Nung, Vin, ra sida?" tanyaku. "Hawane haram ok, nipu. Sakke pelayane nek kon tanggung jawab, berarti kudu ngganti Rp25.000,00 saka gajine." jawab Gunung dan Alvin. Hatiku berkata , "Wah, ternyata anak konyol seperti dia punya hati juga." wkwkwk
Tak lama pesanan datang. Brownies Sundae. Aku masih ragu untuk menyantapnya. Ridho berkata, "Wes, lhek ndang pangan! G po, biasane aku karo kanca2ku yo golek gratisan ngene ki!" zzz -_-
Ya sudahlah daripada mubadzir. Alvin dan Gunung awalnya aku tawarin g mau, tapi akhir2e yo mau. Pye tho cah ki? Jare haram, tapi kok yo gelem.



Aku bener2 bingung sekarang. Di manakah batas antara Haram dan Ngguapleki. Ada yang tahu?