Thursday, June 16, 2011

Refleksi Jenesys 2010 part 1

Ya, kenapa aku post tulisan ini duluan? Karena saat orientasi sebelum ke negeri sakura dulu, kami pernah berjanji pada kakak-kakak pemberi materi untuk berbagi hal positif yang kami dapat selama 2 minggu tinggal di sana. Selain sharing secara verbal kepada anggota keluarga besar, teman-teman kelas, organisasi, beberapa adek kelas, sekarang aku pengen share lewat blog ini, semoga lebih banyak yang bisa baca dan tahu hal positif apa yang kami dapat dan dapat ditularkan kepada masyarakat luas.
Aku bikin part-part, yang isinya tiap poin, biar gak bosen bacanya, hhe. (padahal sing mau baca ini yo sopo jal? :p)
Oke, langsung ke poin pertama.
Orang Jepang itu disiplin. Ya, mereka sangat tepat waktu. Bukan hanya tiap individunya, namun juga sistem kehidupan di sana memang disiplin dan super tepat waktu. Tidak ada istilah jam karet atau melanggar karena aji mumpung seperti di Indonesia. Kedisiplinan sudah ditanamkan pada anak sejak dini dan terus diterapkan hingga dewasa. Yang membuat aku kagum di sana salah satunya adik perempuanku, tepatnya putri dari keluarga yang mau menjadi host familyku selama aku tinggal di sana yang namanya tidak boleh aku sebut tanpa ijin dari pihak AFS Jepang. Maaf ya? hhe. Suatu malam, saat aku selesai mengikuti kegiatan klub bahasa bersama host family, kami pulang menuju apartemen tempat tinggal kami dengan berjalan kaki. Saat itu jam 10 malam, waktu Jepang. Jam 4 sore aja udah gelap, di sana. Jalanan sungguh sepi, tak ada lagi kendaraan yang berlalu lalang. Saat kami hendak menyebrangi suatu persimpangan, tiba-tiba adikku menarik jaketku dan berkata "だめ!" yang artinya "Jangan!". "これはです!" yang artinya "Itu merah!" Aku malah jadi malu, kebiasaan di Indonesia. Yang masih merah itu lampu pejalan kaki, jadi di sana lampu pengguna kendaraan dan pejalan kaki ada sendiri2 dan berfungsi dengan baik. Tiap individu juga selalu sadar dan taat pada peraturan apapun keadaannya. Gak kayak di sini, mumpung gak ada yang lihat, wokeeee, jalaaan. haha.

Ada lagi yang lain, tentang sistem transportasi. Selain cerita supir bus di post AFS Jenesys part 2, yang paling bikin kagum adalah kereta listrik dan 新幹線 atau shinkansen, kereta tercepat di dunia yang kecepatannya sampai 700km/jam. Kalo kereta itu hanya menghubungkan tiap daerah atau kecamatan dan kabupaten/kota kalo di Indonesia. Sementara shinkansen menghubungkan provinsi di sana. Yang sama hebatnya adalah ketepatan waktunya. Ketepatan waktu kedatangan dan waktu tiba. Tidak molor bahan satu menitpun. Woow! Jika di jadwal tertulis kereta tiba puul 17.23, pukul 17.21 sudah terdengar suaranya, pukul 17.22 kereta sudah tiba dan ngerem, 17.23 bener2 sampe dan berhenti. Pintu mbuka, ceesss, greeek! Ada percakapan apa gitu, sesyong sesyong yang paling intinya penumpang diersilakan masuk. :D. Kalo di Indonesia molor setengah jam atau sampai satu jam masih dimaklumi. Kapan ya Indonesia bisa tepat waktu? Hmmm, penulisnya aja kadang masih suka molor :p.
Semog bermanfaat dan bisa dijadiin renungan :). Tunggu part2 jika Anda minat!

No comments:

Post a Comment