Monday, February 21, 2011

Pengemis

Minggu ini, minngu-minggu boxing. Ya, ujian praktek, penuh drama, bukan kata kiasan, tapi memang drama. Malam ini aku kerjakan drama bahasa jawa. Kebetulan mendapat tema patriotisme. Cerita dan pengalaman yang aku dapat mengenai patriotisme dan nasionalisme di negeri Sakura aku angkat dalam cerita drama bahasa Jawa kali ini. Dengan sedikit gubahan tentunya.
Ketika aku mulai ngetik, ide dengan lancarnya muncul karena memang dari pengalaman. Tapi, pas mau ngetik, eh, bahasa jawanya apa ya? Sial, orang jawa kok gag mudeng bahasa Jawa. Pye tho ki? Salah satu kata dari drama bahasa Jawa ku adalah pengemis.
"Bu, bahasa Jawane pengemis tu ndak wong njaluk-njlauk?", tanyaku pada ibuku yang Jawa tulen. "Ngawur! Pengemis yo pengemis!", jawab ibuku. "Ceritane dulu itu orang kurang mampu kalo hari kamis, pada silaturahim ke kyai besar yang memang hari kamis bagi-bagi rezeki atau sodaqoh. Kalo mau ngajak temennya, mereka bilang, ikut ngeMIS ra?", lanjut ibuku.
owalah

No comments:

Post a Comment